Senin, 21 Juli 2014

MINAT YANG TERSEMBUNYI



Menemukan sebuah minat atau kegemaran bagi remaja itu sangat sulit. Ya contohnya saja saya. Saya masih sedikit bingung, setelah SMA saya akan mengambil jurusan apa. Saya adalah salah satu anak MIA yang mungkin pada saat pengambilan jurusan akan lintas minat ke IIS. Yaps, jurusan akutansi adalah jurusan anak IIS. Pernah bayangin nggak, anak MIA terjun ke dunia IIS ? It's difficult to be understand, but It's possible. Jadi, prioritas pertama Akutansi.
Lalu, baru-baru ini saya menjadi panitia IRMAS dalam acara pesantren Ramadan. Senang banget, bisa jadi panitia. Tired but happy. Suatu ketika, ada adik kelas 10, datang dengan baju kotor dan tangan, kaki sama kepalanya berdarah. Ternyata habis jatuh dari motor. Lalu, saya langsung action bagaikan pahlawan kesiangan. Langsung saya bawa ke ruang guru dan saya cari obat luka. Saya cari, nggak ada, habis itu saya tanya sama guru saya, ternyata saya salah buka lemari. Gubrakk. Langsung saya ambil betadine, kain kasa, hansaplast. Pas saya keluar, masa anak-anaknya nggak ada. Dengan muka cengok, saya bingung, eh ternyata dibawa teman saya keluar, untuk dibersihkan lukanya. Lalu, saya mulai menjadi seorang dokter gadungan. Hahaha, sebenarnya saya bukan anak PMR. Dengan kepedean saya, saya mulai mengobati lukanya. Jujur, saya rada deg-degan ngobatin lukanya. Bener-bener parah. Lalu saya beri betadine. Dan bodohnya saya sama temen saya, lupa pakai rivanol. Hahaha, akhirnya saya ulang lagi dari pertama. Saya bersihkan dengan rivanol, lalu pakai betadine. Di sela-sela saya, ngasih betadine, saya bilang ke adik kelas saya,”dek, kamu jadi bahan percobaan kakak yaa”. Spontan, adik kelas saya kaget lalu ketawa. Tapi nggak apa-apa deng, minimal dia nggak ngerasain sakit. Setelah semuanya sudah saya obati, lalu saya suruh dia untuk pulang ternyata dia malah nggak mau. Anehh. Saya bujuk sampai wakasek kesiswaan suruh dia pulang, juga nggak mau. Karena dia nggak mau, dipinjamkan jaket oleh teman saya dan saya ambil absen, untuk mereka absen. Dan ketika dzuhur, dia diantarkan teman saya pulang karena dia belum sembuh betul.

Nah, dari sinilah, saya mulai sedikit yakin bahwa minat saya adalah dokter. Tapi, masih banyak orang yang meragukan saya, karena saya adalah seseorang yang nggak pernah bersentuhan dengan hal itu. Yuk, tentukan minat kamu agar kamu dapat bekerja nyaman tanpa ada paksaan. Pekerjaan yang dilakukan karena hobi, hasilnya jauh lebih baik daripada yang dilakukan karena terpaksa. FIND IT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

Introduction