Artikel saya di blog PIKR SMAN 11 Bekasi.
Saya sebagai
menulis sebenarnya tidak terpikir akan membuat sebuah artikel ini apabila admin
blog ini tidak meminta saya untuk menulis artikel lagi mengenai remaja. Yap,
saya memilih anak Punk menjadi pokok bahasan pada artikel ini. Saya ingin
memberitahu kepada pembaca, tidak selamanya orang yang buruk, terlihat buruk.
Jangan pernah memandang seperti bajak laut, yang hanya menggunakan salah satu
matanya saja. Marilah kita berfikir secara rasional. Dalam pembuatan artikel
ini, saya mendapatkan informasi dari salah seorang teman saya, yang dulunya
adalah anak nakal dan sempat mengenal lingkungan punk. Capcusss!!!!
Apa sih anak
punk ? Pada sebenarnya anak punk itu sama seperti remaja lainnya. Sama-sama
makan nasi, sama-sama butuh tidur, sama-sama bernafas. Betul tidak ? pasti
betul. Hanya saja, anak punk ini memiliki latar belakang yang berbeda, mengapa
mereka terjerumus pada lingkungan yang tidak sehat ? ya, pada umumnya keluarga
yang broken home. Broken home kini bukan menjadi hal yang tabu lagi, dari anak
tk saja sudah tau arti dari broken home atau perceraian. Kita harus memahami
keadaan psikologis anak bukan sekedar materi saja atau fisik dari anak
tersebut. Pada dasarnya, setiap anak memerlukan kasih sayang orang tuanya.
Lalu, bagaimana yang broken home ? Pada umumnya, orang tua yang broken home,
tidak dapat memberikan kasih sayang yang optimal kepada buah hatinya. Inilah
yang menyebabkan adanya rasa gejolak pada diri anak untuk melampiaskan apa yang
dia rasa. Mungkin ada yang terjun ke pergaulan bebas,dunia narkoba termasuk
komunitas anak punk
Menurut
keterangan yang saya dapat dari teman saya, banyak orang yang memandang sebelah
mata tentang anak Punk. Dengan pakaian yang hitam berduri, sepatu boot, dan
rambut Mohawk, membuat masyarakat merasa resah akan kehadirannya. Sebenarnya, kalau menurut saya pribadi,
penilaian masyarakat itu wajar, coba bayangkan, seandainya anda bertemu dengan
mereka ? Apa yang anda lakukan ? Kalau saya pribadi, saya langsung lari.
Menurut keterangan teman saya, anak punk walau berpenampilan sangar, mereka
masih mempunyai hati nurani walau cuma setetes air. Sayangnya masyarakat hanya
melihat keburukan mereka.
Anak punk bisa
dibilang anak mandiri. Yap, walaupun mereka seperti terlihat anak brandal,
mereka masih mau mencari uang sendiri daripada mengemis. Ya, seperti menjadi
musisi jalanan. Mereka selalu bekerja dengan menyanyi walau suara mereka bisa
dibilang pas-pasan. Tetapi, dari sini ada makna tersirat, yaitu gigih untuk
berkerja. Mereka kerja siang-malam demi sesuap nasi. Bagaimana dengan anda ?
Saya yakin para pembaca, memiliki keadaan ekonomi yang jauh diatas mereka.
Maka, giatlah bekerja. Dan ingat, LEBIH BAIK TANGAN DIATAS DARIPADA TANGAN
DIBAWAH.
Lalu, suatu hari
teman saya pergi ke fly over pasar Rebo. Teman saya sempat memberikan uang, ya
walau hanya Rp 1000,00 karena anak punk disana telah menyanyikan sebuah lagu.
Lalu, tiba-tiba, datang anak STM lainnya. Dan hal yang paling mencenangkan,
anak punk itu membela teman saya walaupun mereka tidak kenal dengan teman saya.
Teman saya sangat beruntung dengan uang Rp 1000,00 dia dapat selamat. Makna
dari kejadian ini adalah SALING MEMBANTU KARENA RASA PERSAUDARAAN. MEMBELA
TEMAN DARI YANG JAHAT ADALAH SALAH SATU PERILAKU TERPUJI.
Taukah anda, anak punk ini
memiliki rasa persaudaraan dan rasa solidaritas yang sangat tinggi. Mereka rela
memakan sebungkus nasi dan semangkuk soto ayam
dibagi 7 orang. Kebayang dong gimana ? dan lebih parahnya lagi mereka
cuma makan 1 kali dalam sehari. Hmm, menyedihkan ya padahal pejabat negara ini
bergelimang harta, minimal ya naik Alphard. Tetapi rakyatnya banyak yang makan
1 kali sehari ataupun makan nasi aking. Sungguh sangat menyayat hati. Pernahkah
nggak, ada teman cuman minta jajanan kita tapi nggak kita kasih ? Misalnya
pernah nggak dikasih, apalagi jajanan anda dibagi 7 orang, pasti langsung
marah-marah. PADA INTINYA, KITA HARUS PUNYA RASA SOLIDARITAS YANG TINGGI,
JANGAN MEMENTINGKAN KEPENTINGAN PRIBADI.
Tetapi, walaupun anak punk
memiliki sisi positif, Pemerintah wajib memberikan sebuah pendidikan kepada
mereka agar tidak melakukan hal-hal negatif. Misalnya dengan pemberian
pendidikan ataupun keterampilan sehingga membuat kehidupan anak punk lebih
tertata dan tidak menjadi debu yang selalu mengikuti kemana arah angin alias
tidak punya tujuan hidup. Okelah sekian, tulisan saya. Semoga dapat menambah
wawasan pembaca dan bermanfaat. SESUATU YANG BURUK BELUM TENTU TERLIHAT BURUK.
Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar